Model Proses KM
Dalam model proses KM, Carrayanis (1999) telah membuat sebuah model yang bernama Organisational Knowledge Network (OK-Net) yang merupakan desain untuk menguji jaringan KM untuk dukungan, pemantauan, pengambilan, pengukuran, dan pengayaan organisasi di dalam 8 proses seperti terlihat pada Tabel 1. Model OK Net membagi 8 tahap untuk pembuatan sebuah organisasi berbasis pengetahuan. Dimulai dari identifikasi kompetensi, strategi dan knowledge yang ada , mengambil pengetahuan-pengetahuan tersebut, menyeleksinya untuk menciptakan sebuah sistem knowledge yang lebih teratur, sampai kepada mengaplikasikan knowledge tersebut ke dalam bisnis dan menciptakan produk baru berdasarkan knowledge yang telah didapatkan.
Jika dikaitkan dengan model KM milik Carrayanis ada beberapa langkah yang perusahaan bisa lakukan untuk menjaring informasi dan membuat suatu produk atau layanan yang berfokus kepada HVC:
1. Identifikasi
Sebuah perusahaan harus bisa mengidentifikasi knowledge-knowledge dan seluruh informasi yang mereka punya untuk disatukan di dalam sebuah penyimpanan (repository). Knowledge dan informasi-informasi inilah yang pada selanjutnya akan menjadi dasar bagi pengembangan knowledge bagi perusahaan.
2. Menangkap
Setelah knowledge sudah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah memformalisasikan knowledge itu ke suatu bentuk yang sudah terstruktur dan mudah dipahami oleh seluruh bagian dari perusahaan.
3. Pemilihan
Setelah diformalisasi, knowledge-knowledge tersebut harus dipilah-pilah untuk menyesuaikan kebutuhan perusahaan dan untuk memisahkan knowledge-knowledge yang tidak berhubungan dengan strategi bisnis perusahaan.
4. Penyimpanan
Setelah dipilah-pilah, knowledge yang ada selanjutnya disimpan ke dalam sebuah knowledge repository untuk kemudahan pengarsipan dan kemudahan bila suatu knowledge dibutuhkan untuk digunakan di kemudian hari.
5. Pembagian
Knowledge-knowledge yang telah disimpan kemudian akan dibagikan kembali kepada user berdasarkan pekerjaan atau kebutuhannya. Misalnya pengetahuan tentang langkah-langkah troubleshooting akan dibagikan kepada customer care dan pengetahuan tentang produk-produk terbaru milik perusahaan akan dibagikan kepada tim sales.
6. Aplikasi
Knowledge yang sudah terarsip di dalam repository dan telah dibagikan kepada user tersebut akan digunakan untuk mendukung bisnis dan melayani konsumen. Contoh penggunaan adalah penyelesaian masalah (troubleshooting), pengambilan keputusan, serta bisa digunakan untuk pelatihan-pelatihan dan akselerasi kemampuan pegawai baru.
7. Menciptakan suatu produk baru
Dari knowledge–knowledge yang terus berkembang, perusahaan diharapkan untuk bisa menciptakan suatu produk atau jasa baru berbasiskan knowledge-knowledge yang telah diolah dari konsumen.
8. Menjual
Langkah terakhir adalah menjual produk-produk yang telah dikembangkan. Langkah ini merupakan tahap akhir dari suatu siklus sekaligus merupakan tahap awal untuk siklus KM yang akan terus berputar sepanjang perusahaan tersebut mau berinovasi untuk menciptakan produk dan pelayanan terbaik.