minds

October 14th, 2010

Six Sigma

Posted by Jey Nelson in Uncategorized

Six Sigma bukanlah merupakan sekedar metode peningkatan perfroma, Six Sigma merupakan sistem manajemen yang berfungsi untuk mendapatkkan kepemimpinan bisnis yang bertahan lama serta performa yang diaplikasikan untuk mendapatkan keuntungan bagi bisnis dan konsumen, rekan kerja, serta pemegang saham (George, 2009).

Six Sigma merupakan metode pertama yang mengharuskan kerja sama dan keterlibatan manajemen dan CEO untuk menghabiskan minimal 1% dari waktu kerja mereka untuk menerima pelatihan dan berkomitmen secara penuh untuk meningkatkan kualitas proyek. Setelah menerima pelatihan mereka akan dikenal sebagai black belts di dalam Six Sigma. Setelah menjadi black belts , para manajer dan CEO ini akan diberikan target peningkatan keuntungan perusahaan.

Critical Success Factor untuk Six Sigma diantaranya:
1. Menjadikan Pembeli sebagai Prioritas Utama
Sifat Six Sigma adalah pemusatan prioritas terhadap pembeli (customer-centric). Tujuan dari perusahaan yang mengaplikasikan Six Sigma adalah kepuasan konsumen terhadap produk-produk mereka. Selanjutnya Six Sigma akan dijalankan berdasarkan:
• Pendapat dari Konsumen: Apa yang diinginkan oleh konsumen.
• Keperluan : Pendapat dari konsumen akan diterjemahkan ke sebuah elemen yang spesifik dan bisa diukur.
• Kritis terhadap Kualitas (Critical to Quality atau CTQ) : Syarat yang paling penting untuk konsumen.
• Desain untuk Six Sigma: Mendesain produk dan proses didasarkan pada keperluan konsumen.

2. Hasil dari Finansial
Six Sigma akan berfokus kepada tujuan-tujuan finansial dari perusahaan. Walaupun akan ada biaya di awal seperti pada fase awal dan pelatihan.

3. Keterlibatan Manajemen
Dengan keterlibatan manajemen dalam setiap proyek, maka para karyawan pun akan merasa mereka mendapatkan dukungan dan bekerja dengan lebih giat sehingga perusahaan akan diuntungkan.

4. Infrastruktur Six Sigma

Implementasi Six Sigma mempunyai infrastruktur yang secara efektif menerjemahkan agenda CEO menjadi kumpulan proyek yang berorientasi pada konsumen untuk memaksimalkan nilai shareholder dan memberikan manajemen yang efektif serta bisa memonitor hasil dari implementasi secara langsung.

5. Komitmen terhadap Sumber Daya
Komitmen dari personel sangatlah penting di dalam proyek Six Sigma. Kualitas dari komitmen menjadi prioritas utama.

Metode DMAIC yang ada pada Six-sigma digunakan untuk meningkatkan proses. Fase-fase DMAIC sudah terstandarisasi dan terdefinisikan dengan baik. Fase Define merupakan fase dimana ruang lingkup dari proyek dikembangkan, Measure merupakan fase untuk mengembangkan pengertian tentang proyek dan menciptakan dasar untuk proses-proses yang sedang terjadi. Fase Analyze, kita menganalisa data yang dikumpulkan di dalam fase Measure untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Di dalam fase Improve, rekomendasi peningkatan dikembangkan dan diimplementasikan. Tujuan dari fase Control adalah untuk memastikan bahwa peningkatan performa mempunyai dampak positif dan mereka akan dipertahankan dan dikontrol dengan baik.

Leave a reply

:mrgreen: :neutral: :twisted: :shock: :smile: :???: :cool: :evil: :grin: :oops: :razz: :roll: :wink: :cry: :eek: :lol: :mad: :sad: